Translation by Tom O'Lincoln

Egypt denies Abu Quassey is one of its citizens

Gatra.com
13 November 2001

The Egyptian Embassy in Jakarta today denied reports that an Egyptian citizen, named as Abu Quassey, was involved in the smuggling of illegal immigrants from Indonesia to Australia.

'There is no Egyptian citizen called Abu Quassey or any similar name in Indonesia. And Indonesian investigators have confirmed that the person suspected as a people smuggler is not an Egyptian citizen nor does he hold an Egyptian passport', said the Chief of Information at the Egyptian Embassy in Jakarta, Talaat Lotfy.

According to the senior Egyptian diplomat, the reports about the citizenship of Quassey are untrue and without foundation. 'We wish to assure you that there is no Egyptian citizen in Indonesia called Aby Quassey or anything like that name. According to the Indonesian investigators, the suspected person has three identifies, but not one of them has any connection with Egypt and he is not an Egyptian citizen.'

A large proportion of Egyptian citizens in Indonesia, he continued, are religious scholars and teachers from Al-Axhar University [in Egypt] which teaches moderate Islamic Studies and Arabic.

Apart from that, 'other Egyptian citizens are traders and business people who work hard to improve trade and economic relations between these two friendly countries'.

'Both the government and the peoples of Indonesia and Egypt, which was one of the first countries to recognise Indonesian independence in 1945 - have always had very close relations' he added.


Mesir Batah Abu Qassey Warganegaranya

Gatra.com
13 November 2001

Jakarta, 13 November 2001 20:01
KEDUTAAN Besar Mesir di Jakarta, hari ini membantah berita bahwa seorang warga negara Mesir, yang disebut-sebut bernama Abu Quassey, terlibat dalam penyelundupan imigran gelap dari Indonesia ke Australia.

"Tidak ada warga negara Mesir yang bernama Abu Quassey atau yang mirip-mirip dengan nama itu di Indonesia. Dan petugas penyelidik Indonesia telah mengkonfirmasikan bahwa orang yang dicurigai sebagai penyelundup tersebut bukan warga negara Mesir maupun memegang paspor Mesir," kata Kepala Penerangan Kedubes Mesir di Jakarta, Talaat Lotfy.

Menurut diplomat senior Mesir itu, berita kewarganegaan Quassey itu tidak benar dan tidak berdasar. "Kami ingin meyakinkan bahwa tidak ada warga negara Mesir di Indonesia yang bernama Abu Quassey atau yang serupa dengan nama tersebut. Bahkan menurut petugas investigasi Indonesia, orang yang dicurigai tersebut mempunyai tiga identitas, namun tidak satupun yang ada hubungannya dengan Mesir dan bukan warga negara Mesir," kata Lotfy.

Sebagian besar warga negara Mesir yang ada di Indonesia, lanjutnya, adalah ulama dan dosen dari Universitas AL-Azhar yang mengajar ilmu Agama Islam yang moderat dan bahasa Arab.

Selain itu, "warga negara Mesir lainnya adalah pedagang dan pengusaha yang bekerja keras untuk meningkatkan hubungan dagang dan ekonomi di antara kedua negara bersahabat," katanya.

"Baik pemerintah maupun rakyat Indonesia dan Mesir--termasuk negara yang pertama mengakui Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945-- selama ini mempunyai hubungan yang sangat akrab," tambahnya pula. [Dh, Ant]

X-URL: http://www.gatra.com/artikel.php?pil=23&id=12656

Back to sievx.com